Jumat, 09 Januari 2009

kegunaan limbah potongan kayu

Selain itu, limbah berupa potongan kayu dan rantingnya dapat dimanfaatkan untuk panel bahkan kulit kayunya dapat digunakan untuk menggantikan perekat berbasis formaldehida yang membahayakan lingkungan, tambahnya. Riset tentang pemanfaatan kayu cepat tumbuh beserta produk sampah yang dihasilkannya didasari oleh keinginan untuk mengembangkan industri hasil hutan yang sehat, bersaing, aman lingkungan sesuai dengan tuntutan global, kata Umar.
Sebelumnya Kepala UPT Biomaterial LIPI Bambang Sudibyo menjelaskan kayu Acacia mangium merupakan salah satu jenis kayu cepat tumbuh yang dapat dipanen lebih kurang 10 tahun sementara kayu dari hutan alam membutuhkan waktu minimal sampai 35 tahun . Saat ini luas tanaman Acacia mangium di tanah air mencapai 800.000 hektar. Pertumbuhan Acacia mangium dapat mencapai 40 meter kubik per hektar per tahun sehingga untuk kebutuhan industri, luas hutan yang perlu dibangun cukup 6,5 juta hektar saja, katanya.
Untuk melengkapi kerjasama penelitian pemanfaatan kayu Acacia mangium tersebut, saat ini sedang dilakukan pengkajian seberapa besar sumbangan hutan tanaman Acacia mangium pada ketersediaan karbon di alam. Dijelaskan Umar, pengkajian tersebut menjadi penting untuk menjawab tekanan negara-negara maju dalam rangka 'carbon trade'. "Bila kita mampu membuktikan bahwa kayu dari HTI yang dikelola sesuai dengan prinsip manajemen hutan berkelanjutan dapat digunakan untuk bahan baku industri dan penggunaan kayu untuk keperluan domestik, maka kita akan dapat menyelamatkan hutan tropis dan tekanan masyarakat internasional juga berkurang," katanya. Dalam waktu dekat LIPI dan mitra risetnya akan mendirikan pusat Acacia mangium di Palembang, Sumatera Selatan.
Tentang kantor satelit kerjasama LIPI dan Universitas Kyoto, Umar menjelasan keberadaannya diharapkan dapat mempercepat proses tukar menukar informasi dari peneliti Jepang kepada peneliti Indonesia dan sebaliknya. Kerjasama antara LIPI dan Universitas Kyoto tersebut merupakan bagian kerjasama LIPI dengan the Japan Society for Promotion of Sciene (JSPS) yang dimulai sejak 1996. Target yang ingin dicapai dalam kerjasama tersebut antara lain peningkatan kemampuan riset sumberdaya manusia seperti pengiriman mahasiswa untuk program doctoral, tukar menukar kunjungan peneliti serta pelaksanaan simposium internasional.